Kalteng
Perjalanan Rahmanto dari Khadam ke Wakil Bupati Murung Raya

PURUK CAHU, baritobersinar.news – Senin malam (25/8/2025) di Rumah Jabatan Wakil Bupati Murung Raya, suasana terasa hangat dan akrab. Tidak ada agenda resmi, tidak ada pidato Panjang hanya obrolan santai di antara secangkir kopi dan teh hangat. Para wartawan dari Koran Barito, Sinar Barito, Suluh Banua, dan Barito Bersinar hadir, namun malam itu bukan sekadar silaturahmi biasa.
Di balik keramahan tersebut, Wakil Bupati Murung Raya, Rahmanto Muhidin, membagikan kisah hidupnya yang jarang terdengar. Dengan nada rendah hati, ia mengajak para tamu menyusuri perjalanan hidupnya, dari masa muda hingga posisi saat ini.
“Dulu, saya pernah menjadi khadam seorang ustadz bernama Ahmad Al-Ghifari, alumni Ponpes Al-Musyidul Amin pada 2002–2003. Saya mengantar beliau ke mana pun beliau mengajar, bahkan menjadi sopir pribadi. Dari situ saya belajar ilmu Tajwid, Nahwu, hingga Sharaf.” kenangnya.
Rahmanto menekankan bahwa pengalaman menjadi khadam bukan sekadar menjalankan tugas, melainkan sebuah sekolah kehidupan. Ketulusan dalam mengabdi mengajarkan kesabaran, keikhlasan, dan kerendahan hati nilai yang membentuk karakter dan menjadi fondasi kepemimpinannya hari ini.
Pengalaman sederhana itu pun mendapat apresiasi dari M. Jaya A.S., yang akrab disapa Fir’aun Banjar. “Ilmu khadam itu hadir dengan sendirinya. Tidak bisa didapatkan hanya di bangku pesantren. Buahnya besar bagi siapa pun yang berkhidmat dengan tulus,” ujar Fir’aun Banjar.
Malam itu, silaturahmi sederhana berubah menjadi ruang refleksi. Para wartawan tidak hanya pulang dengan kutipan berita, tetapi juga membawa kisah inspiratif tentang seorang pemimpin yang belajar rendah hati dari jalan pengabdian. Dari khadam guru hingga Wakil Bupati, perjalanan Rahmanto Muhidin adalah bukti nyata bahwa ketulusan, kerja keras, dan pengabdian membentuk manusia menjadi pemimpin yang bijaksana. (jay-adv/bbn).