Connect with us

Kalteng

Empat Pejabat Tinggi Adu Strategi Rebut Kursi Sekda Bartim

Published

on

TAMIANG LAYANG, baritobersinar.news – Kontestasi menuju kursi Sekretaris Daerah (Sekda) definitif Kabupaten Barito Timur kian panas. Empat pejabat tinggi daerah resmi mendaftarkan diri sejak pendaftaran dibuka 18 Agustus 2025, menandai dimulainya pertarungan elit birokrasi yang bakal menentukan wajah pemerintahan Bartim ke depan.

Empat nama yang masuk bursa adalah Misnohartaku (Pj Sekda sekaligus Kepala BPKAD), Anda Kriselina (Kepala Kesbangpol), Osa Awatanu (Staf Ahli Bupati), dan Jhon Wahyudi (Kepala BKPSDM). Mereka sama-sama memiliki rekam jejak panjang, basis dukungan birokrasi, serta strategi masing-masing untuk memperebutkan posisi strategis sebagai motor penggerak roda pemerintahan.

“Hingga siang ini sudah ada empat pendaftar, semuanya telah melengkapi dokumen,” tegas Jhon Wahyudi, yang uniknya tak hanya menjabat Kepala BKPSDM sebagai pengelola seleksi, tetapi juga ikut maju sebagai kandidat. Pernyataan ini sontak memantik perhatian publik, sebab posisinya dinilai rawan menimbulkan persepsi konflik kepentingan.

Kursi Sekda definitif bukan jabatan biasa. Ia adalah jantung birokrasi, pengendali anggaran miliaran rupiah, sekaligus koordinator lintas OPD. Tak heran, seleksi ini menjadi ajang unjuk kekuatan dan reputasi pejabat senior di lingkup Pemkab Bartim.

Syarat untuk melaju pun sangat ketat. Calon wajib PNS dengan pendidikan minimal S1/Diploma IV, berpengalaman sedikitnya lima tahun di jabatan relevan, pernah menduduki JPT Pratama (Eselon II.b) sekurangnya dua tahun, serta berpangkat minimal Pembina Utama Muda (IV/c). Ditambah lagi, harus sehat jasmani-rohani, bersih dari hukuman disiplin, tidak terafiliasi partai politik, dan idealnya mengantongi sertifikat PKN Tingkat II.

Pendaftaran masih dibuka hingga 1 September 2025 melalui asnkarier.bkn.go.id. Namun hingga kini, belum ada satupun pendaftar dari luar daerah. “Belum ada eksternal yang masuk, kita tunggu sampai penutupan nanti,” kata Jhon Wahyudi menutup pernyataannya.

Kini publik menanti: apakah kursi Sekda definitif akan tetap dikuasai pejabat lokal dengan rekam jejak kuat di Bartim, atau justru muncul kejutan dari luar menjelang penutupan pendaftaran? Satu hal pasti, pertarungan ini bakal menjadi sorotan tajam, karena hasilnya akan menentukan arah kebijakan, stabilitas birokrasi, dan bahkan peta politik Bartim lima tahun ke depan. (jay-adv/bbn).