DPRD Kabupaten Barito Timur
Malam Inspirasi dan Pesan Kepemimpinan dari Nursulistio

TAMIANG LAYANG, baritobersinar.news – Rumah jabatan Ketua DPRD Barito Timur, Nursulistio, Jumat malam (29/8/2025) tampak berbeda. Jam dinding baru saja menunjuk pukul 20.43 WIB, ketika kehangatan pertemuan sederhana berubah menjadi malam yang sarat makna. Di ruang yang dipenuhi nuansa kekeluargaan itu, hadir percakapan yang tidak hanya akrab, melainkan juga menyingkap pesan mendalam tentang kepemimpinan.
Tak ada gemerlap mewah, hanya secangkir kopi Good Day hangat dan semangkuk bakso yang tersaji. Namun, justru dari kesederhanaan itulah tergambar sikap seorang pemimpin: rendah hati, bersahaja, dan tulus menyambut tamunya.
Di hadapan Ketua DPRD, sosok M. Jaya hadir dengan tekad baru. Wajahnya memancarkan kesungguhan, suaranya bergetar namun penuh keyakinan. Ia menyampaikan niat menapaki jalan politik sebuah langkah besar yang sarat risiko, namun ia jalani dengan doa dan restu.
“Saya datang dengan hati yang tulus, memohon doa dan restu dari para tokoh, khususnya Ketua DPRD Barito Timur, Bapak Nursulistio. Semoga niat saya ini mendapat jalan terbaik untuk perjuangan politik ke depan,” ucapnya, lirih namun tegas.
Sejenak suasana hening. Hanya denting sendok dan aroma kopi yang menemani keheningan itu. Hingga akhirnya, Nursulistio angkat bicara dengan nasihat yang meneguhkan.
“Bang Jaya, politik bukan sekadar ikut-ikutan. Ini amanah yang harus dijalankan dengan sungguh-sungguh. Kalau kualitas terbaik ditunjukkan, rakyat akan memberikan suara sekaligus kepercayaan. Dan ingat, kepercayaan jauh lebih berharga daripada sekadar suara,” tuturnya, dengan sorot mata penuh keseriusan.
Kalimat itu menembus ruang hening, meninggalkan jejak mendalam bagi M. Jaya. Tekadnya kian bulat. Wajahnya mencerminkan keyakinan baru bahwa perjuangan politik bukan sekadar ambisi, melainkan jalan pengabdian.
Namun, di tengah keseriusan itu, Nursulistio sempat melontarkan candaan penuh makna. “Bang Jaya malam ini sudah seperti calon pemimpin masa depan,” ujarnya sambil tersenyum. Gelak tawa pun pecah, mencairkan suasana menjadi lebih hangat.
Malam itu tercatat bukan sebagai silaturahmi biasa. Ia berubah menjadi malam inspirasi sebuah titik awal perjalanan politik yang dibangun dengan doa, restu, dan pesan kepemimpinan. Bagi M. Jaya, pertemuan ini adalah bekal, sekaligus pengingat bahwa kepercayaan rakyat adalah mahkota yang harus dijaga dengan sepenuh hati. (aqmar-adv/bbn).