Connect with us

Kalteng

Menghidupkan Kembali Ketahanan Pangan Keluarga

Published

on

TAMIANG LAYANG, baritobersinar.news – Suasana hangat tampak menyelimuti Balai Desa Muara Plantau pada Selasa (21/10/2025), ketika para kader PKK dari seluruh wilayah Kecamatan Pematang Karau berkumpul dalam pertemuan rutin bulanan.

Di antara deretan kursi berwarna biru dan obrolan penuh keakraban, hadir Camat Pematang Karau, Setia Murni, yang datang membawa pesan penting bagi para kader sebuah ajakan untuk kembali meneguhkan peran PKK sebagai ujung tombak pemberdayaan keluarga.

Dalam sambutannya, Setia Murni menyampaikan bahwa PKK memiliki kedudukan strategis dalam mendukung program pembangunan pemerintah. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara kader PKK dengan pemerintah desa maupun kecamatan.

“PKK harus menjadi mitra aktif pemerintah desa. Mari hidupkan kembali ketahanan pangan keluarga melalui kebun PKK dan kebun desa. Ini bukan hanya soal menanam, tapi membangun kemandirian,” ujarnya di hadapan para peserta.

Ajakan itu tak sekadar formalitas. Setia Murni menilai, di tengah tantangan ekonomi dan dinamika sosial, keluarga perlu memiliki ketahanan pangan mandiri minimal melalui pengelolaan pekarangan, urban farming, atau model kebun kelompok. Ia juga berharap pengalaman TP PKK yang baru saja berkunjung ke Yogyakarta dapat dijadikan inspirasi.

Menurutnya, berbagai praktik baik dari daerah lain tidak harus ditiru mentah-mentah, namun bisa diadaptasi sesuai kondisi desa di Pematang Karau. Selain itu, Setia Murni turut mengingatkan pentingnya menjaga sikap dalam bermasyarakat, terutama dalam penggunaan media sosial.

Para kader, katanya, adalah representasi perempuan yang berperan di garis depan pemberdayaan keluarga. Usai kegiatan PKK, Setia Murni melanjutkan agenda dengan meninjau pengerjaan rehabilitasi jembatan sepanjang 90 meter di wilayah tersebut.

Titian yang menjadi urat nadi penghubung Plantau–Wuran itu tengah direvitalisasi demi keamanan dan kelancaran aktivitas warga. Jembatan ini bukan sekadar fasilitas fisik. Bagi warga, ia adalah jalur vital yang menopang mobilitas, perdagangan hasil kebun, dan akses layanan dasar.

Rehabilitasi jembatan tersebut berasal dari APBD Kabupaten Barito Timur dengan nilai hampir Rp200 juta, melalui program peningkatan jaringan irigasi permukiman yang dilaksanakan Dinas PUPR Perkim Barito Timur. Bila selesai, jembatan ini diharapkan membuka ruang ekonomi baru bagi masyarakat. (adv/bbn).