Kalteng
Langkah Penting Dorong Daya Saing IKM Barut
Muara Teweh – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Kabupaten Barito Utara menggelar kegiatan Sosialisasi Implementasi Kebijakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelaporan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAS) bagi para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM). Kegiatan berlangsung beberapa waktu lalu di aula MTsN Muara Teweh.
Menanggapi kegiatan tersebut, Anggota DPRD Barito Utara, Suhendra, menyampaikan apresiasinya dan menilai sosialisasi P3DN serta Bimtek SIINAS sebagai upaya nyata pemerintah daerah untuk memperkuat sektor industri lokal.
“Sosialisasi P3DN dan Bimtek SIINAS ini sangat penting bagi pelaku IKM kita,” ujar Suhendra.
IKM kata dia adalah tulang punggung ekonomi daerah, dan mereka perlu pendampingan yang tepat agar mampu bersaing, tidak hanya di pasar lokal tetapi juga dalam rantai pasok pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Menurutnya, peningkatan penggunaan produk dalam negeri harus dibarengi dengan penguatan kapasitas pelaku usaha, termasuk dalam hal manajemen data dan pemanfaatan sistem digital seperti SIINAS.
“Dengan pemahaman yang baik terhadap SIINAS, pelaku IKM bisa lebih mudah terhubung dengan berbagai peluang, termasuk masuk ke e-katalog pemerintah. Ini akan memperluas pasar dan memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Barito Utara,” tambahnya.
Suhendra juga mendorong pemerintah daerah untuk terus melakukan pendampingan rutin dan memberikan akses pelatihan lanjutan bagi IKM. “Kami di DPRD siap mendukung kebijakan yang memperkuat industri lokal dan meningkatkan daya saing produk Barito Utara,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Barito Utara, H. Shalahuddin, melalui sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Politik dan Hukum, Drs. H. Ardian, menyampaikan bahwa P3DN adalah langkah strategis untuk memperkuat industri nasional, meningkatkan nilai tambah ekonomi lokal, memperluas lapangan kerja, serta membangun kepercayaan masyarakat terhadap produk dalam negeri.
Ardian juga menegaskan bahwa derasnya arus masuk produk impor menuntut daerah untuk terus meningkatkan kualitas serta daya saing produk lokal. Melalui Bimtek SIINAS, pemerintah daerah berharap pelaku IKM mampu memahami sistem pelaporan industri berbasis digital tersebut, yang memuat data identitas perusahaan, jenis produk, kapasitas produksi, hingga potensi nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Kebijakan yang tepat hanya dapat lahir dari data yang tepat pula. Kemajuan industri daerah bergantung pada kedisiplinan pelaku usaha dalam memperbarui data,” tegas Ardian.(dd)
