Kalteng
Cerita di Balik Pelatihan Aplikasi DIGANTA di Diskominfosantik Bartim
TAMIANG LAYANG, baritobersinar.news – Suasana ruang pelatihan Diskominfosantik Barito Timur tampak berbeda pada Senin pagi (27/10/2025). Deretan laptop tersusun rapi di meja, layar proyektor menampilkan antarmuka aplikasi berwarna biru, dan para peserta pegawai dari tiap bidang dan subbagian tampak bersiap menyimak materi yang akan menjadi bagian dari perjalanan digitalisasi pelayanan publik di instansi mereka.
Hari itu, Diskominfosantik menggelar Pelatihan Operator Aplikasi DIGANTA, sebuah inovasi buku tamu digital yang dirancang untuk menggantikan sistem pencatatan manual yang selama ini digunakan. Meski terlihat sederhana, perubahan ini membawa langkah besar menuju tata kelola pemerintahan yang lebih efisien, transparan, dan berbasis data.
Selama bertahun-tahun, buku tamu fisik menjadi pintu awal setiap layanan. Nama, keperluan, dan unit tujuan ditulis tangan, sering kali terburu-buru. Data yang terkumpul tak jarang tercecer atau sulit ditelusuri. Namun, DIGANTA menjanjikan hal baru pencatatan otomatis, rekam jejak digital, dan monitoring lintas unit yang bisa dilakukan dalam hitungan detik.
“Melalui pelatihan ini, kita tidak hanya belajar mengoperasikan sistem, tetapi juga membangun budaya kerja baru yang cepat, transparan, dan terukur,” kata Kepala Diskominfosantik, Dwi Aryanto, membuka kegiatan dengan penuh optimisme. Baginya, teknologi bukan sekadar alat, melainkan cara pikir baru dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Pelatihan berlangsung intens. Para peserta diajak memahami fitur demi fitur mulai dari proses login, cara input data tamu, hingga teknik membaca laporan kunjungan harian. Tim pengembang aplikasi turut hadir, memberikan penjelasan teknis sekaligus mendampingi sesi praktik.
Beberapa peserta terlihat serius mengetikkan data, sementara yang lain sesekali berdiskusi mencari tahu fungsi ikon tertentu di layar. Tawa kecil kadang muncul saat ada kesalahan input atau tampilan yang tidak sesuai. Namun, justru di situlah nilai pelatihan ini terasa: semua belajar dan berubah bersama.
Menurut hasil uji coba sebelumnya, DIGANTA mampu memangkas waktu pelayanan dan memudahkan monitoring kunjungan antar unit. Sistem yang dulu menumpuk di atas meja kini dapat diakses hanya melalui beberapa klik.
Bagi Dwi Aryanto, perubahan bukan sekadar adopsi aplikasi. Ia melihat DIGANTA sebagai gerbang menuju profesionalisme baru. “Dengan pelatihan ini, seluruh pegawai bisa menjadi agen perubahan dalam memperkuat akuntabilitas pelayanan publik,” ujarnya.
Ada harapan besar bahwa DIGANTA kelak menjadi sistem pendukung utama dalam pencatatan aktivitas tamu mulai dari data kunjungan, keperluan, hingga tindak lanjut pelayanan. Semua terdokumentasi rapi dan siap dianalisis untuk pengambilan keputusan.
Pelatihan pun ditutup dengan semangat yang sama seperti saat dimulai: komitmen untuk melangkah ke era digital. Sebuah perubahan kecil dari meja tamu, tetapi dengan dampak besar bagi transparansi dan kualitas layanan di Pemerintah Kabupaten Barito Timur. (adv/bbn).
