Connect with us

DPRD Kabupaten Murung Raya

DPRD Mura Minta Pemerintah Bongkar Akar Masalah Kelangkaan BBM

Published

on

PURUK CAHU, baritobersinar.news – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax kembali menghantui masyarakat Puruk Cahu dan sejumlah wilayah lain di Kabupaten Murung Raya. Situasi yang berkepanjangan ini memantik keprihatinan mendalam sekaligus reaksi keras dari Ketua Komisi I DPRD Murung Raya, Rejikinoor.

Politisi PPP yang akrab disapa Kinoy itu menegaskan bahwa pemerintah daerah tak boleh tinggal diam sementara aktivitas ekonomi warga mulai tersendat. Ia mendesak Pemkab Murung Raya segera membentuk tim investigasi khusus untuk mengurai persoalan yang semakin meresahkan tersebut.

“Pemerintah harus cepat bergerak! Bentuk tim investigasi untuk memastikan apa penyebab kelangkaan BBM ini, sebelum kondisi masyarakat makin sulit,” tegas Kinoy. Ia memperingatkan bahwa kelangkaan yang dibiarkan terlalu lama bisa membuka peluang bagi oknum yang mencari keuntungan pribadi di tengah penderitaan warga.

“Jangan sampai ada pihak-pihak yang bermain, menimbun BBM, dan memanfaatkan situasi ini. Ini persoalan serius dan harus diusut tuntas,” tambahnya dengan nada tegas. Menurutnya, krisis BBM bukan hanya terjadi di pusat kota, tetapi juga merembet ke berbagai wilayah di Murung Raya.

Situasi ini menunjukkan adanya masalah distribusi yang patut dicurigai, sehingga koordinasi antara pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan Pertamina perlu dilakukan secepatnya. Kinoy berharap Pemkab Murung Raya segera mengambil langkah nyata, tidak hanya memastikan pasokan kembali normal, tetapi juga menindak tegas jika terbukti ada penyimpangan distribusi.

Sementara itu, hasil pantauan ayokalteng.com pada Rabu (26/11) menunjukkan bahwa kelangkaan Pertalite dan Pertamax masih berlangsung. Para pedagang kios pinggir jalan yang biasanya menjual BBM eceran tampak lesu dan nyaris tak berdaya menghadapi minimnya suplai.

Warga pun terus bertanya-tanya, sampai kapan mereka harus bertahan dalam ketidakpastian ini. Hingga kini, belum ada kepastian resmi kapan krisis BBM di Puruk Cahu akan benar-benar berakhir. (adv/bbn).